Danau Toba Masuk 10 Destinasi Wisata yang Digenjot Pemerintah
Pengelolaan pariwisata Indonesia dinilai tak terfokus sehingga potensi alam yang indah itu tak terkelola dengan baik. Untuk itu pada hari ini, Senin (14/9/2015), pemerintah memutuskan untuk memokuskan diri mengembangkan 10 destinasi wisata di Indonesia. Keputusan itu diambil usai rapat koordinasi beberapa menteri di Kantor Koordinator Kemaritiman. “Ada 222 lokasi yang supaya dikembangkan. (Tapi) Kita fokus di 10 lokasi wisata yglang paling potensial untuk tingkatkan jumlah wisatawan. Supaya ada momentum di dalam penciptaan tourism,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli usai rapat koordinasi yang dihadiri Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Pemerintah menyebutkan, 10 destinasi wisata itu yaitu Kepulauan Seribu di Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Gunung Bromo di Jawa Timur, Labuan Bajo di Flores, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Morotai di Maluku, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Tanjung Lesung di Banten, Belitung dan Yogyakarta. Menurut Rizal, infrastruktur kesepuluh destinasi wisata itu akan segera diperbaiki mulai dari infrastruktur jalan hingga bandaranya. Sementara itu, Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan 10 destinasi wisata itu dipilih kerana secara bisnis menjadi lokasi yang yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memiliki dampak kepada perekonomian. Selain pemilihan 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas pengembangannya, pemerintah juga akan terus memberikan kemudahan kepada wisatawan asing dengan pemberian bebas visa. “Pak Presiden menginstruksikan kita untuk memberikan bebas visa ke lebih negara. Kita sudah mulai 15, ditambah 30 jadi 45 negara dan akan ditambah sekitar 45 negara lagi menjadi 90 negara tahun ini,” kata dia. Seperti diketahui, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa bagi Indonesia. Tahun ini, pemerintah menargetkan bisa mendapatkan devisa dari sektor pariwisata sebesar 12 miliar dollar AS. Pada 2013 lalu, devisa dari pariwisata hanya 10 miliar dollar AS, sedangkan pada 2014 naik menjadi 11 miliar dollar AS. Diharapkan, pada 2019 nanti sumbangan devisa dari pariwisata mencapai 20 miliar dollar AS.
Penulis: Yoga Sukmana Editor: Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: KOMPAS