Menteri Siti: Indonesia Bisa Jadi Laboratorium Pengelolaan Danau
BALI,MEDAN-TODAY.com – Dalam pembukaan World Lake Conference ke-16 di Kuta, Badung, Bali, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakakan Indonesia memiliki lebih dari 800 danau. Karena jumlah tersebut, Indonesia termasuk ke dalam lima negara yang memiliki danau terbanyak di dunia.
Siti menjelaskan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah ditetapkan 15 danau prioritas nasional di Indonesia. Yakni, Danau Toba, Maninjau, Singkarang, Kerinci, Rawa Danau, Rawa Pening, Batur, Tempe, Matano, Poso, Tondano, Limboto, Semayang, Melintang, dan Jempang. “Penetapan tersebut seiring dengan tujuan untuk mengurangi sedimentasi dan erosi tanah,” ujarnya, Selasa, 8 November 2016.
Tak hanya itu, danau-danau tersebut juga disiapkan untuk peningkatan kualitas air dan lingkungan secara menyeluruh. “Danau sumber air bersih (minum), rumah tangga, irigasi, industri, perikanan, pariwisata, transportasi, pembangkit tenaga listrik,” tutur Siti.
Siti menjelaskan, kelestarian danau juga memperkuat kearifan lokal, mengembangkan budaya dan mengelola sumber daya. Namun, menurut dia, perkembangan zaman juga mempengaruhi kondisi danau. Tak sedikit dari danau yang ada kotor karena limbah industri dan rumah tangga yang meningkat. “Fungsi ekosistem danau pun terganggu,” ucapnya.
Meski begitu, Siti optimistis Indonesia bisa menjadi laboratorium besar dalam pengelolaan danau. “Ini juga hal penting sebagai indikator dalam aktualisasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata dia.
Tak hanya itu, Siti mengatakan, banyak danau di Indonesia dapat dikembangkan sebagai tujuan pariwisata. “Kami ingin danau sebagai salah satu sumber daya ekonomi dengan distribusi pendapatan yang baik kepada pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.” ucapnya.