HKBP Diharapkan Berperan Besar Mengembangkan Pariwisata Danau Toba
Analisadaily (Jakarta) – Menteri Kemaritiman, Luhut Panjaitan, berharap besar terhadap Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) agar berperan besar dalam mengembangkan pariwisata di kawasan Danau Toba.
Ia menyampaikan itu di dalam dialog terbuka yang bertema ‘Sinergi Pemerintah, Gereja, dan Komunitas Dalam Pengembangan Pariwisata dan Pertanian di Kawasan Danau Toba’ di Wisma Indocement, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2).
Acara yang digelar KPPS HKBP dan Horas Halak Hita (H3) ini dihadiri Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, Menteri Bappenas Republik Indonesia, Prof. Bambang Brojonegoro dan perwakilan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Justan Siahaan.
Orang Batak, lanjut Luhut, akan bisa menjadi terpinggirkan, apabila tidak menyiapkan diri menyambut program pemerintah untuk membangun Sumatera Utara. Misalnya, di sektor pertanian herbal dan mengelola bantuan dana yang disampaikan ke desa-desa.
Ada pengembangan Bandara Silangit yang menjadi penghubung Wisata dari Asia dengan membawa turis dari India, Tiongkok, dan Filipina. Pengembangan wilayah terpadu dan pembangunan infrastruktur, seperti Dumai, Kuala Tanjung, dan lainnya.
“Lalu kami berharap besar dengan peran para Pendeta khususnya HKBP, ada lagi Komisi Pelaksana Pelayanan Strategis (KPPS) HKBP dan juga Horas Halak Hita (H3),” ujar Luhut Binsar Panjaitan di hadapan tamu undangan.
Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing menjelaskan, upaya yang dilakukan HKBP dan gereja-gereja di Sumatera Utara dengan memperkenalkan program pelayanan, yang fokus merevitalisasi pelayanan dengan 4 pilar, Pendidikan, Kesehatan, Kepedulian Sosial, dan Pemberitaan Injil.
“Gereja tidak terlepas dari lingkungannya, dan gereja menjadi penggerak utama untuk terjun ke masalah-masalah sosial, dan ini sudah dilakukan sejak dahulu sebelum pemerintah hadir. Dan, sekarang pemerintah semakin memperhatikan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan pariwisata,” tutur Ephorus.
Oleh karena itu, sambungnya, gereja siap dan berharap dapat bekerja-sama dengan Pemerintah, bersinergi untuk membangun kualitas warga gereja dan masyarakat. Ia juga menyampaikan, gereja mendukung program pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo, termasuk pariwisata Danau Toba.
Pelayanan HKBP ada 9 Distrik di kawasan Danau Toba dan ada 6 Distrik penyangga Kawasan Danau Toba. HKBP punya Biro Pengembangan Masyarakat yang juga sangat perhatian akan peternakan dan pertanian. Ini semakin baik dengan dibentuknya KPPS HKBP yang fokus pada pelayanan stretegis menyangkut Lingkungan Hidup dan Pariwisata,” ujarnya.
Justan Siahaan menambahkan, pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba sangat rasional dan strategis, namun perlu mempelajari budaya Batak termasuk bagaimana bertani. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah pertanian.
“Pembangunan di mana-mana sehingga pertanian harus dipertahankan bahkan dikembangkan,” tambahnya.
Dialog ini juga dihadiri Wakil Gubernut Sumut, Nurhajizah br. Marpaung, Dirjen Pajak, Robert Pakpahan, Tokoh Masyarakat Batak, pimpinan Gereja HKI, GKPI, GKPS, Katolik, GPP, GKPPD, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Bababan, Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi, Johnny Sitohang dan perwakilan Bupati Tobasa, serta Simalungun.
(csp)