Pelaku Wisata Kaget, Nama Ketua BODT Diketahui dari Berita Kunjungan Menpar China
Medan (SIB) –Para praktisi atau pelaku bisnis pariwisata mengungkapkan rasa kagetnya mengetahui pemerintah pusat (Kementerian Pariwisata) telah menghunjuk atau mengangkat Ketua Badan Otorita Danau Toba (BODT) Ary Prasetyo, tanpa diumumkan secara resmi kepada publik.
Ironisnya, profil (nama dan foto) Ketua BODT (Ary Prasetyo) itu baru diketahui publik melalui sejumlah media massa nasional maupun media lokal di Medan, tentang berita dan foto rombongan yang berkunjung ke Hang Zhou (China), pada 12 Oktober lalu.
“Ari Prasetyo itu memang orang Medan, seorang arsitek tamatan ITB dan alumni SMAN 1 Medan. Pada dasarnya kita tidak permasalahkan siapa yang akan menjadi pimpinan (ketua) Otorita Danau Toba itu, cuma publik kaget saja kenapa penentuan orangnya seperti tak menempuh proses semacam fit and proper test yang disebutkan sebelumnya. Bayangkan, semula sempat serius prosesnya karena banyak nama atau kandidat yang ditampung dan diajukan dalam pergelutan yang cukup ‘ramai’. Saya tak tahu bagaimana mekanisme sebenarnya karena saya dengar masih Ary itu saja seorang yang dapat SK (dari Menteri Pariwiasata), belum SK tentang susunan personil secara lengkap berdasarkan Perpres itu (baca: Perpres No.49 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BOP-KPDT),” ujar Ben Sukma, Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Pusat, kepada SIB di Medan, Kamis (13/10).
Ben Sukma yang juga mantan Ketua DPP ASITA itu juga mengaku baru tahu Ketua BODT itu setelah membaca sejumlah media tentang kunjungan rombongan Menteri Pariwisata RI Arif Yahya bersama sejumlah staf terkait dan Gubsu Ir HT Erry Nuradi, serta sejumlah bupati dari daerah kawasan Danau Toba antara lain Bupati Humbanghasundutan dan Bupati Tobasa. Rasa kaget itu juga diungkapkan Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Sumut Maruli Damanik. Menurutnya, Menpar Arif Yahya ketika mendampingi Presiden Jokowi ke Sumut (di acara Karnaval Danau Toba pada 20-21 Agusus lalu) menyatakan pengurus atau unsur pimpinan BODT sudah disiapkan, tapi sebaiknya langsung diumumkan saat itu nama pimpinannya.
“Kita sangat kaget, karena orang yang menjadi pimpinan Badan Otorita itu sama sekali bukan figur yang latar belakang pariwisata, apalagi objek wisata Danau Toba. Tapi ya sudahlah, mungkin ada pertimbangan khusus menunjuk figur ‘luar atau lain’ untuk bersikap netral dalam pembangunan dan pengembangan wisata Danau Toba nantinya. Kita lihat saja. Tapi yang lebih mengagetkan bagi saya, kenapa aksi pertama ketua otorita itu harus berkunjung ke luar negeri (Hang Zhou, China). Harusnya aksi perdananya adalah mengundang calon investor melalui acara atau launching destinasi Danau Toba,” katanya kepada SIB.
Lebih dari itu, katanya aksi pertama rombongan ketua otorita yang dibawa Menpar itu akan lebih baik dan efektif seperti acara yang disiapkan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (APPI) Sumut, yaitu acara Danau Toba Travel & Tourism Show pada 1-4 Desember mendatang, yang akan mengundang 100-an tour operator dan pengusaha wisata dari sejumlah negara ASEAN dan ASIA, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Korea, Jepang, dan lainnya. Hal yang sama juga disebutkan Ir Henruy Hubarat, mantan kepala Badan Pariwisata Sumut (North Sumatera Tourism Board-NSTB) dan juga mantan anggota Pokja BOP-KPDT di Kementerian Pariwisata.
“Wah, tak tahu aku itu. Setahu aku belum ada disusun final tentang orang-orang atau pengurus otorita (BODT) itu. Kalaupun sudah ada, posisinya tentu masih bersifat rahasia negara sebelum diumumkan resmi,” ujar Henry singkat ketika ditelepon SIB