MP Goliong jadi Jawara di Catur Wisata Terbuka Tobasa – 2016
Master Percasi (MP) Mhd. Johan Goliong, atlit catur PON Provinsi Sulawesi Barat yang di awal pertandingan didaulat sebagai “punggawa” dan menjadi pemenang catur cepat, akhirnya menjuarai Turnamen Catur Wisata Terbuka Tobasa-2016 yang berlangsung selama 3(tiga) hari mulai hari Senin (14/3) sampai dengan hari Rabu (16/3) lalu bertempat di lokasi wisata “Water Park Mountain” – Lumban Gaol, Balige.
MP Goliong mengungguli 107 pecatur lain dan meraih nilai (victory point, VP) tertinggi yakni 8 VP kemudian berturut-turut di posisi 2-3 dengan nilai 7.5 VP adalah Maruhum E. Manalu asal Labuhan Batu ; MP Marihot Simanjuntak asal Medan.
Di posisi 4-8 dengan nilai 7 VP yakni : Master Nasional (MN) Asrul Hidayat Nasution asal Riau, Ridwan, non master asal Batubara, Daniel HL. Tobing – pecatur junior (13 thn) tahun asal Medan yang pada saat berumur 9 tahun menjadi juara catur pelajar se-Indonesia dan menjuarai kejuaran tingkat pelajar di Malaysia beberapa waktu lalu, di urut ke-6 serta di urutan ke-7 adalah Erwin Pane (Medan) dan Hendrik R. Hasibuan (Binjai).
Kemudian, urutan 9-11 dengan 6.5 VP berturut-turut : MN Syaharuddin Noor, H. Ir, MM (Medan) ; MN Ahmad Muslim (Prov. Aceh) ; Hendrik Maha (Simalungun) serta Tohap Hutabarat (Tapanuli Utara).
Pecatur senior, MN Edi Raya Napitupulu mewakili Prov. Bali yang ‘jumawa’ di tujuh babak awal namun harus menelan pil pahit di babak 8-9 terlempar ke posisi 13 dengan nilai 6 VP demikian juga dengan MP Roy Charles Marpaung pecatur pelatda Sumut yang didaulat sebagai pecatur cepat di awal pertandingan berhadapan dengan jawara MP Goliong turut terhenyak dengan kerasnya pertarungan dan berada di urutan ke-14 juga dengan nilai 6 VP.
Para pecatur non master asal Tobasa yang berjumlah 20-an di pertandingan ini hanya menyisakan tiga orang pecatur yang bertahan di 30 besar yakni Darman Simanjuntak, 5.5 MP di urutan 24, kemudian Manuala Tampubolon 5.5 VP di posisi 28 serta Poltak Sibarani, 5.5 VP di urutan 30.
Erlan Tarmizi, WN (wasit nasional – red) yang menjadi pimpinan pertandingan, menyebutkan bahwa pertandingan catur kali ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2014 yang diadakan di Sumatera Utara, dengan total hadiah Rp. 26 Juta, kepesertaan 18 Kabupaten/ kota se-Sumatera Utara, 5 Provinsi dan hadiah yang diberikan hingga urutan ke-30. “Luarbiasanya, tidak satupun pecatur asal luar Toba Samosir yang pulang sebelum seluruh rangkaian acara selesai,” sebutnya.
Sembari berbagi pengetahuan, Pak Erhan (didampingi oleh Ketua KONI Tobasa, Pak A. Simanjuntak dan Ketua Percasi Tobasa, Pak Tambunan) menyampaikan bahwa pertandingan ini dilaksanakan dengan sistem swiss dengan bantuan program komputer untuk memproses dan memformulasi sehingga tidak semua peserta harus bertemu namun babak demi babak akan mengerucut ke perankingan secara victory point, solkof, sonneborn berger serta poin progresif. Siapa yang memiliki VP tertinggi akan menjadi pemenang kemudian apabila sama akan diperhatikan nilai solkof-nya, apabila sama lagi akan diperhatikan lewat nilai sonneborn berger demikian seterusnya hingga nilai progresifnya.
Ultri Sonlahir Simangunsong, ST, MT – Kadisbudpar Tobasa menyebutkan bahwa turnamen ini dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka fasilitasi olahraga wisata di lokasi wisata sekaligus untuk memperkenalkan destinasi wisata alam dan budaya yang ada di Toba Samosir dan secara teknis bekerjasama dengan KONI Toba Samosir dan Pengcab cnatur Tobasa dan Provinsi Sumatera Utara. Turnamen ini semakin lengkap dengan dilakukannya edukasi terhadap 22 pecatur junior se Tobasa (21 orang siswa SMP dan satu orang siswa SD) kemudian dilaksanakan catur simultan ke-22 siswa ini berhadapan dengan pecatur handal Tobasa “Francis Siahan”. Acara semakin meriah karena pada penutupan acara disuguhi pertunjukan budaya oleh murid-murid SD Tambunan Balige yang baru-baru ini menjadi juara se Tobasa serta persembahan lagu-lagu opera dan pop batak serta grup band Toba Voice dan staf Disbudpar.
“Kita perkenalkan kepada para peserta catur bahwa Tobasa berada dalam kawasan strategis pariwisata nasional dengan sebutan KSPN Toba dan Sekitarnya serta didaulat sebagai 10 destinasi Indonesia yang harus segera dikembangkan. Kita berharap kegiatan catur di lokasi wisata dapat menjadi event tetap dan unggulan di Toba Samosir serta ke depan kita berusaha melibatkan lebih banyak lagi stakeholder untuk berpatisipasi dalam event ini,” kata Ultri mengakhiri.