6 Konglomerat Indonesia Investasi di Kawasan Danau Toba
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut ada enam konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di Danau Toba. “Ada orang kaya Indonesia, jumlahnya enam orang. Setelah melihat, mereka sudah sepakat akan investasi di sana,” katanya seusai rapat tentang Danau Toba dan Nias di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (20/9).
Menurut Luhut yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM, keenam investor itu akan ikut menanamkan modal untuk pengembangan wisata di danau vulkanik tersebut. Kawasan itu rencananya akan diisi dengan balai pertemuan juga resort. “Jadi nanti pengembangannya sama seperti di Nusa Dua. Ada resort danconvention center. Sehingga convention center jangan hanya di Bali, jadi orang bisa pindah (cari tempat) di Toba,” katanya.
Luhut mengaku, para investor sudah mendesak agar segera ada kepastian kapan proyek investasi bisa terealisasi.
Sayangnya, menurut dia, masih ada sejumlah masalah yang belum rampung termasuk legalisasi lahan di lokasi wisata tersebut.
Oleh karena itu pihaknya mengumpulkan sejumlah pihak dalam rapat yang digelar di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (20/9). Luhut menjelaskan, rapat tersebut membahas masalah pemindahan status lahan berdasarkan surat dari Gubernur Sumatra Utara kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Ini karena investornya yang mendesak kami. Makanya kami juga bahas kapan bisa mulai kerja di sana? Kapan desain awal itu di dapat? Kami juga buat desain siapa yang mau kerjakan infrastruktur di dalamnya selerti air atau listrik,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2016 telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Payung hukum itu diterbitkan dalam rangka menguatkan upaya pengembangan kawasan wisata Danau Toba yang masuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang akan diakselerasi pengembangannya