Kecantikan Geopark Indonesia Akan Dikenalkan Dalam Acara GGN 2016
Jakarta – Acara Global Geopark Network Expo & Conference (GGN) 2016, jadi ajang yang tepat guna mengenalkan kecantikan Geopark di Indonesia. Itu dilakukan agar wisata geopark makin populer di kalangan wisatawan.
Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Pariwisata, bekerja sama dalam kegiatan Global Geopark Network Expo and Conference 2016 (GGN 2016). Kegiatan ini akan diselenggarakan di English Riviera, UK pada tanggal 27-29 September 2016 mendatang.
Dalam rilis pers Kemenko Maritim kepada detikTravel, Minggu (25/9/2016), istilah Geopark (taman bumi) merupakan konsep yang diperkenalkan UNESCO dalam merawat kelestarian keunikan bentang alam, mendukung komunitas lokal, mempromosikan sains kepada generasi muda. Sementara untuk mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di area geopark, konsep eco-tourism, wisata ekologi, edukasi dan petualangan, menjadi pendorong bagi ekonomi warga.
Penikmat wisata alam adalah target wisata di kawasan geopark. Pasar yang didominasi orang muda ini merupakan pasar global dimana keunikan bentang alam dan kearifan budaya menjadi daya tarik utama. Wisata edukasi untuk peneliti-peneliti muda yang dimiliki Indonesia diantaranya adalah Geopark Nasional Toba dengan Kaldera Toba, Danau Toba di Sumatra Utara, dan juga Batur Unesco Global Geopark dengan Kaldera Batur di Bali.
Ada pula kawasan Karst dan eksplorasi goa di Gunung Sewu Global Geopark, Jawa Tengah, bentang alam dan warisan arkeologi Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu, Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Lokasi-lokasi tersebut menyimpan keindahan alam menakjubkan yang belum diekspos secara luas. Sesuai konsep UNESCO, dimana kelestarian alam menjadi kunci sustainability area geopark untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan yang dapat merusak keindahan alamiah yang sudah ada.
Tema yang diangkat delegasi Indonesia dalam GGN 2016 adalah ‘Wonderful Geoparks of Indonesia’. Booth Indonesia akan diisi oleh materi promosi dari Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu, Batur Unesco Global Geopark, Geopark Toba, Geopark Rinjani, Gunung Sewu Global Geopark, Geopark Merangin, serta Geopark Maros-Pangkep, sampai Raja Ampat, Papua Barat yang juga sedang berusaha meraih predikat Geopark Nasional.
Saat ini Indonesia telah memiliki 2 geopark yang telah berstatus UNESCO Global Geopark, yakni Batur UNESCO Global Geopark di Bali, dan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark di Jawa Tengah. Predikat Unesco Global Geopark yang saat ini melekat setiap 4 tahun sekali direvalidasi oleh tim assessor dari UNESCO, untuk mempertahankan standar yang telah ditetapkan UNESCO dan kualitas pengelolaan geopark itu sendiri.
Dalam event GGN 2016, juga akan diumumkan hasil penilaian (revalidasi) Batur Geopark, serta hasil penilaian Geopark Nasional Rinjani di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Apakah geopark ini dapat ‘naik kelas’ menjadi Global Geopark, atau tidak.
Kegiatan yang dipimpin Kemenko Kemaritiman ini terselenggara selain melalui koordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata juga melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat, Universitas Padjajaran, Badan Geologi Nasional, serta dukungan CSR PT. Biofarma. (wsw/wsw)
Sumber : detik.com