skip to Main Content
Pgts

PGTS selenggarakan Temu Konsultasi Pengembangan Pariwisata Kawasan Danau Toba

Bertempat di Balai Data Kantor Bupati Toba Samosir (1/10/16) Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) menyelenggarakan temu konsultasi Pengembangan Pariwisata Kawasan Danau Toba. Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min (Ketua PGTS) dalam pembukaan diskusi menjelaskan bahwa Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) merupakan wadah alumni ITB Batak yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 2016. Perkumpulan ini dibentuk sebagai rasa syukur dan kerinduan untuk membayar hutang dengan ikut membangun kampung halaman dalam hal ini Kawasan Danau Toba (KDT). Adapun misi dari PGTS adalah menjadi lembaga yang efektif dalam memperjuangkan pembangunan wilayah kaldera Toba. Temu konsultasi dilakukan untuk menghimpun informasi potensi destinasi wisata di seluruh kawasan Danau Toba serta kendala yang dihadapi. Dengan temu konsultasi ini diharapkan terjadi integrasi potensi destinasi wisata antar Kabupaten dan juga pembangunan infrastruktur sehingga kawasan pariwisata Danau Toba lebih diminati dan unggul. Untuk itu dibicarakan juga model pengembangan kampanye dan promosi serta kemudahan akses informasi sehingga setiap pengunjung mendapat kemudahan dalam menikmati keindahan alam Danau Toba termasuk melalui website wisata www.amazingtoba.com.

Rapat yang berlangsung dinamis ini dimoderatori oleh Jansen Hulman Sinamo dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata dari Kabupaten Kawasan Danau Toba diantaranya Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir dan Simalungun. Disamping itu turut hadir Maruap Siahaan dari Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) dan juga Vera Hutauruk pegiat pariwisata di KDT.  Keynote speaker dalam rapat adalah Ir. Velly Asvaliantina, M.Eng.Sc. Kepala Bidang Infrastruktur Pariwisata Bahari pada Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata (mewakili Deputi koordinasi infrastruktur Kemenko Kemaritiman) yang dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing Kabupaten  tentang gambaran pengelolaan pariwisata di masing-masing kabupaten. Dalam tanggapannya mengenai paparan para narasumber,   Ramses Silalahi menyatakan agar rencana program yang disusun betul-betul membumi dan langsung menyentuh masyarakat. Penanggap lain Dr. Raden Napitupulu membandingkan kondisi Danau Toba 30 tahun yang lalu dengan sekarang dengan mengatakan bahwa dulu “Danau Toba dipandang cantik dinikmati segan“, sementara sekarang “Danau Toba dipandang cantik, dinikmati pahit”. Dia menyoroti kondisi alam Danau Toba yang sekarang tak bisa lagi dinikmati karena sudah rusak. Hal lain yang diutarakan oleh PGTS melalui Ulises Sitompul adalah pentingnya pemanfaatan teknologi informasi komunikasi khususnya sosial media dalam promosi pariwisata dari yang berbayar (website) sampai yang gratisan seperti blog, facebook maupun whatsApp. Saran ini ditanggapi oleh Kadis Budpar Toba Samosir ,Ultri S. Simangunsong, ST, MT), dengan mengatakan bahwa Disbudpar Tobasa sudah mempunyai website www.budpar.tobasamosirkab.go.id atau wisata.tobakab.go.id dan juga aplikasi wisata berbasis android wisatatobasa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top